Jumat, 27 Juni 2008

Tunjangan 60 Ribu Guru Siap Dicairkan, Tapi Di Sultra?

Tunjangan profesi kepada 60 ribu sudah disiapkan pemerintah untuk dibayarkan kepada guru. Sedangkan, selebihnya masih dalam tahap verivikasi Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK).

Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendikinas) Bambang Sudibyo kepada pers menjawab pertanyaan Media Indonesia, usai peresmian kapal kunjung warga belajar, di Pantai Losari, Makasar, Sulawesi Selatan.

Mendiknas mengatakan, saat ini pemerintah telah mengirimkan Surat Keputusan (SK) ke dinas-dinas, untuk guru-guru yang telah selesai dalam proses verivikasi oleh Ditjen PMPTK. ''Untuk mengetahui, apakah sudah cair atau belum, para guru bisa menanyakan langsung ke dinas pendidikan setempat,'' kata Mendiknas.

Mengenai yang masih diverifikasi, Mendiknas menjelaskan, keterlambatan bagi yang belum mendapat tunjangan profesi, karena masih ada dokumen portofolio yang masih bermasalah. ''Namun, kita tetap akan selesaikan, agar tunjangan profesi bagi guru dapat selesai tahun ini,'' ujar Mendiknas.

Besar tunjangan profesi yang dibayar, kata Mendiknas, bervariasi yakni setara dengan tunjangan gaji pokok sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta. ''Untuk guru senior, akan mendapatkan tunjangan profesi sekitar Rp 2,5 juta,'' ujar Mendiknas.

Sedangkan, Dirjen PMPTK Baedhowi menambahkan, para guru yang telah merasa lulus dalam sertifikasi guru, dapat menanyakan langsung ke dinas pendidikan setempat, mengenai tunjangan profesi yang telah siap dibayar pemeritah, dengan anggaran dari APBN.

Pasalnya, jelas Baedhowi, DIPA-nya telah ada di propinsi, dan seharusnya dinas sudah langsung mencairkan tunjangan profesi tersebut kepada guru yang telah berhak atau masuk dalam kuota sertifikasi guru.

''Jika dinas pendidikan sudah mengatakan cair, maka tunjangan profesi akan dibayarkan melalui masuk rekening pribadi guru, dan bulan ini, seharusnya sudah dicairkan pada 60 ribu guru tersebut,'' ujar Baedhowi.-Media Indonesia.

Diatas merupakan suatu harapan para guru khususnya di Sulawesi Tenggara, tapi semua tinggal harapan, karena sampai sekarang para guru belum menerima tunjangan profesi tersebut. Tapi kita hanya berharap instansi yang berwenang dapat segera merealisasikan. Kita butuh transparansi pendidikan khususnya di Sultra untuk menuju sultra menjadi Kota Pendidikan di Wilayah Indonesia Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar